Seperti yang dilaporkan oleh New York Times, komputer tidak diperbolehkan digunakan dalam ruang kelas. Bahkan pihak melarang penggunaan komputer untuk pelajarnya di rumah.
Dari banyaknya pekerja Google yang mendaftarkan anak mereka di sekolah tersebut membuktikan bahwa standard yang diterapkan di sekolah Waldorf ternyata dirasa cukup baik oleh para orang tua.
"Program ini menolak anggapan bahawa teknologi sangat diperlukan pada tingkat dasar pendidikan sekolah," ujar Alan Eagle, salah satu eksekutif di Google yang mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut.
Entah apa yang mendasari pemikiran para pekerja Google yang mendaftarkan anak mereka di sekolah tersebut, mengingat latar belakang orang tuanya yang penuh dengan teknologi.
Eagle mengatakan bahawa anaknya yang duduk di kelas 5 tidak tahu cara menggunakan Google, sementara anaknya yang kelas 8 baru belajar untuk menggunakan Google.
"Di Google, kami membuat teknologi agar semudah mungkin digunakan oleh konsumen, yang mungkin hal inilah yang boleh menghambat perkembangan otak dari anak-anak; semuanya menjadi terlalu mudah," ungkap Eagle.
Sekolah Waldorf cukup berhasil dalam melakukan metode pendidikannya, banyak yang lulus dengan nilai tinggi. Banyak orang tua pun ikut memuji metode pendidikan sekolah tersebut.
{ 1 comments... read them below or add one }
di samping itu akan melembabkan pemikiran kerana terlalu bergantyung kepada teknologi...
2 April 2012 at 20:18
Post a Comment