Sebuah kedai lingerie atau pakaian dalam menyuruh para pekerja wanita gunakan tag atau lebel ukuran payudara mereka.
Menurut perusahaan itu, Change yang berlokasi di Sweden metodenya sendiri bersifat sukarela dan bertujuan untuk membantu para pelanggan memilih ukuran tepat untuk acuan mereka berbelanja lingerie yang mereka inginkan.
Namun para pekerja mengeluh kalau mereka merasa tertekan ketika mengenakan tag atau lebel yang memperlihatkan ukuran lingerie mereka seperti ukuran cup bra mereka.
“Kami pernah kedatangan seorang lelaki tua hidung belang yang menatapi ukuran braku.
Kenapa semua orang harus tahu akan itu? Para lelaki yang menjual seluar dalam tak harus memperlihatkan ukuran mereka,” keluh seorang pekerja wanita di kedai itu.
Susann Haglund, CEO dari Change mengatakan, tag atau lebel-lebel itu awalnya disarankan oleh para pekerja sendiri.
Pun tag-tag atau lebel-lebel itu bertujuan untuk membantu pembeli memilih lingeri yang ingin mereka beli dengan memperlihatkan ukuran lingerie mana yang kira-kira sesuai buat body mereka.
“Aku tak mengerti kenapa hal ini boleh terlihat sebagai cara yang memalukan. Aku yakin ada yang merasa seperti itu, tapi memakai tag atau lebel ukuran cup bra benar-benar bersifat sukarela,” ujar Susann lagi.
Entah itu bersifat sukarela atau tidak, yang pasti pihak Commercial Employees” Union (Perserikatan Pekerja Komersial) mengatakan penggunaan tag kepada karyawan itu boleh jadi illegal dan mereka mengancam untuk menyaman perusahaan itu.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment